Kegiatan Perkemahan Insan Pratama Tangguh Asyik Religius (PINTAR)

Alhamdulillah telah terlaksana kegiatan perkemahan Jum’at Sabtu PERJUSA tingkat penggalang Pangkalan SMP QUR’AN INSAN PRATAMA yang dimana dihadiri oleh Ketua yayasan, para pimpinana dan dibuka oleh Ketua KWARAN Kwartir Ranting Sukamulya Kak Hambali, S.Pd dalam amanatnya beliau berpesan :
Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan
kepramukaan. Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilainilai kepramukaan.

Praja Muda Karana

Kemarin pagi hymne Pramuka mengalun syahdu. Menggema menembus sudut-sudut aula. Setiap baitnya mengungkap janji kepanduan. Dan Ikrar sebagai manusia Pancasila yang bertekad memajukan bangsa dan negara.

Tiga satya dan sepuluh darma terucap. Isinya begitu komplit dan komprehensif. Tentang ketuhanan, kemanusiaan, kecintaan kepada alam , tentang tekad mulia untuk rajin menolong dan tabah, hemat cermat dan bersahaja, rajin terampil dan gembira, ditutup dengan darma kesepuluh; suci dalam pikiran perkataan dan perbuatan.

Falsafah Pramuka begitu mulia. Selaras dengan ajaran agama dan nilai-nilai luhur ketimuran. Sempurna, jika tiga satya itu amalkan dan sepuluh darma itu ditunaikan.

Belum lagi jika kita membedah setiap simbol yang ada dalam atribut kepramukaan. Kita ambil satu: Kelapa. Siapa yang tak kenal buah yang satu ini. Pohon kelapa memberi pesan bahwa ia dapat hidup di setiap tempat. Kita dapat menyaksikan pohon kelapa tumbuh di tengah lautan, di pegunungan, di lembah, di sawah sampai di tengah hutan.

Pohon kelapa menyampaikan pesan; untuk menjadi hebat dan bermanfaat butuh proses yang panjang dan waktu yang lama. Lebih dari itu harus mau melewati kepedihan, melalui rasa sakit untuk menghasilkan sesuatu yang lezat dan mahal harganya.

Mari kitat lihat prosesnya. Ia dipetik dengan cara yang tak ramah, lalu dijatuhkan dari ketinggian. Setelah itu ia berhadapan dengan golok. Kadang ditusuk dengan besi yang tajam.

Penderitaannya belum selesai. Batoknya harus rela di kapak, lalu tubuhnya diparut sampai hancur, kemudian diperas sampai mengeluarkan cairan santan.

Belum juga usai rasa sakit itu, ia harus dididihkan di atas kobaran api. Barulah ia dapat dinikmati sebagai makanan yang lezat dan nikmat. Bergabung dengan daging lalu menjadi rendang atau gulai yang mengundang lapar. Bersatu dengan ayam lalu menjadi opor yang menggugah selera.

Begitulah sejatinya seorang praja yang akan bergelimang karya ditempa. Ia harus tabah menahan derita. Sebagai syarat menjadi hebat dan bermanfaat. Tidak ada kesenangan tanpa kepayahan.

Mari belajar dari pohon kelapa yang siap tumbuh di mana saja. Jadilah generasi kelapa yang kokoh dan tangguh. Bukan generasi strawberry yang indah tapi rapuh.

Kelapa muda kupas kupasin
Kelapa tua tinggal batoknya
Kalau masa muda dipuas-puasin
Ketika tua tinggal bongkoknya

Bagikan :

Artikel Lainnya

Siswi SMAQ Insan Pratama Mengik...
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Prof. Drs. K...
Skrining Kesehatan Santri
Skrining Kesehatan Santri (sebagai upaya deteksi kesehatan sej...
Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa...
Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) Ponpes Tahfidz Insan P...
SMA QUR'AN INSAN PRATAMA RAIH JU...
Selamat dan Sukses atas perolehan yang telah diraih pasukan kh...
LAGA PERKASA
Selamat dan Sukses atas perolehan yang telah diraih pasukan kh...
GEBYAR MILAD KE-9 INSAN PRATAMA
[PONDOK PESANTREN TAHFIZH AL-QURAN INSAN PRATAMA]🎉 Proudly Pre...
Scroll to Top

Download App Pesantren

Nikmati Cara Mudah dan Menyenangkan Ketika Membaca Update Informasi Pesantren Tahfizh Insan Pratama Hanya Dalam Genggaman

Download App Pesantren

Nikmati Cara Mudah dan Menyenangkan Ketika Membaca Update Informasi Pesantren Tahfizh Insan Pratama Hanya Dalam Genggaman